Menuju Tebuireng Jombang seperti biasa Masuk Kuliah Pasca Sarjana pada Hari Sabtu Minggu.
Sampai Pertengahan Tol Surabaya Mojokerto, Tiba2 saya bicara dengan Sahabat saya Yang menyetir Mobil. Namanya Mas Taufik..
Mas Kita Keluar Tol Mojokerto aja yah..! saya mau ke Wonosalam, Villa Lembah Girri Kampung City. meluncur arah Wonosalam lalu lewat Mojoagung arah Mojolegi, Sumber Boto.
Sampai Di Villa Lembah Giri Wonosalam sekitar Pukul 14.35. melihat situasi Villa tersebut hanya setengah Jam untuk merasakan suasana hening di Villa tersebut.
Lanjut menuju Warung Gunung Mau Makan Nasi Jagung, sebelum Makan, Sholat Ashar Dahulu sekalian Jamak Ta'khir Sholat Dzhuhur pada Waktu Masuk ashar.
Pemilik Warung Nasi Jagung tersebut bernama Pak Sarno yang sudah saya kenal sebelumnya, Pak Sarno sedang menjualkan Tanah seluas 11 Hektar Pemilik tanah tersebut orang Surabaya, Lokasi Tanah di Atas Puncak Wonosalam yang terdapat Air sungainya jernih, Good View. Dijual dengan Harga 5 Miliar Rupiah.
Sebenarnya saya mau berbagi pengalaman ttg Pak Sarno yang cukup Memotivasi saya, Anak Desa yang sekarang Sukses membuka Warung nasi Jagungnya.
Pak Sarno Cerita berbagai macam Pengalamannya ketika ia dalam keadaan sulit, Saya hanya mendengar saja ketika pak sarno mulai bercerita. Dari Rokok Blokosukho yang dibawanya dengan Harga 35 Ribu rupiah, Rokok kesehatan yang Pemilik Usaha tersebut Kyai Tar Ploso Jombang.
Mas Ario" Ujar Pak Sarno, Aapapun kesusahan Kita ga usah kita banyak minta sama manusia walaupun itu sama saudara kita..!!!. Mas Ario sudah ke Gunung Puncung? Pak Sarno bertanya kepada saya. lalu saya jawab ; Belum Pak".
Di Gunung Puncung itu ada Tulisan begini Mas Ario dalam bahasa jawa ; Cethil, Guphil, Weweh, Wuwoh.
Cetil Itu Artinya kalo kita bahasakan Selalu Minta, Nah orang kaya begini ini hidupnya ga pernah ayem karena yang ada dipikirannya selalu Minta kepada manusia.
Guphil itu Artinya kalo kita logikakan yaitu orang yang suka merasa hidupnya Kurang terus ga pernah merasa Cukup, Ga bersyukur. Padahal Tuhan sudah melimpahkan Rezeki yang sangat besar di Alam Semesta ini.
Weweh itu Artinya Orang yang selalu memberi Tanpa Berharap, Jika kita memberi kepada orang lain maka ga usah diingat2 lagi ibarat kita buang air. ujar pak Sarno.
Wuwoh itu Artinya Mendapatkan sesuatu Rezeki yang selalu bertambah dari manapun walaupun Kita memberikan kepada orang lain. pasti Rezeki kita akan bertambah dari Tempat yang tidak disangka2 dan dari jalan yang tidak diduga2. Ujar Pak Sarno.
lalu Pak sarno melanjutkan pembicaraannya tentang pengalaman pribadinya ketika ia ke Nganjuk hanya tersisa uang 10 Ribu Rupiah, lalu di jalan ada orang yang sangat membutuhkan untuk kebutuhan makan, Maka uang 10 Ribu Rupiah tersebut diberikan kepada orang Tua tersebut. Pak Sarno kini tidak mengantongi Uang sepeserpun.
Baru Jalan 1 KM di daerah nganjuk dengan sepeda motornya lalu ada Temannya Memanggil Pak Sarno, Terjadilah Percakapan ngalor-ngidul dengan temannya, Tanpa diduga Temannya memberikan uang Rp. 100.000,- ( Seratus Ribu Rupiah ). Merinding Bulu Kuduk saya dengar ceritanya Pak Sarno.
Kebaikan yang ia lakukan langsung dibalas seketika itu sepuluh kali lipat. itulah Namanya Weweh dan Wuwoh. Pak Sarno langsung senang ketika mendapatkan Uang 100 Ribu Rupiah tersebut. Dan ia bisa makan dan juga bisa beli bensin untuk motornya.
Sahabat-sahabatku semua, Terkadang kita lebih memilih meminta kepada orang lain ketika susah atau berhutang kepada orang, Mengapa Kita tidak mendahulukan meminta kepada Yang melimpahkan Rezeki sehingga Rezeki itu didatangkan kepada Kita.
Pesan Pak Sarno yang masih saya ingat begini :
"WALAUPUN KELUARGA KITA TIDAK BISA BELI BERAS MAKA JANGAN SAMPAI MEMINTA BERAS KEPADA SIAPAPUN" AWAKMU GA AKAN MATI KELAPARAN. JIKAPUN LAPAR MAKA RASAKANLAH JADIKAN ITU TIRAKAT PUASAMU"
"JANGAN MEMPERTARUHKAN HARGA DIRIMU DENGAN MEMINTA KEPADA SAUDARA ATAU TEMANMU ATAU ORANG TERDEKATMU, TERUSLAH BERUSAHA PASTI TUHAN AKAN MEMBERIKAN JALAN YANG TERBAIK UNTUKMU".
Dalam Hati saya berkata : Luar biasa Pak Sarno ini, Pak Sarno Pernah Tirakat hanya makan Sayur-sayuran dan Istrinya Tirakat Makan Buah-buahan.

Sekarang Pak Sarno Sukses Luar Biasa. Bahkan beliau menjadi ketua Perkumpulan Para Petani di Wonosalam.
Saya jadi dapat pengetahuan baru dari orang desa tentang Cethil, Guphil, Weweh dan Wuwoh.
sudah dulu ah, baru sampai Tebuireng neh jam 18.45 WIB. Tulisan ini saya tulis di Mobil sepanjang jalan dari Wonosalam ke Tebuireng. Semoga tulisan Percepat Rasa Berbagi & Jangan Banyak Meminta ini Manfaat yah.
jangan lupa berbagi karena orang-orang sukses lebih banyak berbaginya. Senyum Dikit Dong!! Banyak Juga Boleh... hehehe
Salam BAHAYA
Ario Rantau