Ustadz Rozak mulai berbicara ketika kopi diseruputnya, berbicara tentang Pengalaman beliau dengan seorang guru Aliyah Tebuireng yang bernama Pak Bakhtiar biasa Kami Panggil Pak Bek atau Gus Bek.
Gus Bek adalah salah satu Tokoh masyarakat Di Desa Sembung Perak Jawa Timur.
Beliau Sangat Familiar Di Desanya bahkan gus bek sangat ramah jika ada orang konsultasi dengan berbagai permasalahannya dalam hidupnya beliau siap Bantu. Bahkan sering di undang ke Jakarta jika ada orang yang membutuhkan bantuannya entah dalam hal masalah apapun.
Saya mulai mendengar Ustadz Rozak bercerita tentang Pak Bek yang juga mengajar di Aliyah Pesantren Tebuireng. Saya orangnya lebih senang banyak mendengar jika ada orang yang menginformasikan Pengetahuan apapun kepada saya maka saya akan simak secara baik-baik karena mendengar lebih utama bagi saya.
Begini ceritanya yang diceritakan dari Ustadz Rozak kepada saya tentang Pak Bek ; Boss, Pak Bek itu orangnya asik, guru yang luar biasa, walaupun anak itu nakal dan tidak masuk sekolah alias Bolos pada pelajaran beliau maka Pastinya Beliau tidak mengalpakan walaupun anak tersebut tidak masuk kelas dan bahkan pak bek jika ada murid nakal beliau tidak mencerca malah beliau merangkul dengan kasih sayangnya. saya diam mengangguk-angguk kepala mendengarkan Ustadz Rozak bercerita sambil menyeruput pula kopi dihadapan saya.
Pak Boss! Kita tidak tau murid nakal tersebut kelak jadi apa masa depannya, maka sudah sepatutnya Jika Menjadi guru harus mempunyai rasa sayang kepada murid, karena semuanya adalah Rahasia. Yang terbaik saat ini adalah kita harus merangkul bukan memukul Ujar Ustadz Rozak kepada saya.
Saya bicara sedikit dengan Ustadz Rozak kalo gitu sama dengan konsep Cara mendidik KH Maemun Zubair yah Tadz, yang selalu mengedapankan kasih sayang senakal apapun murid itu.
Tugas guru adalah mendoakan bukan untuk memaksa murid untuk jadi Pintar seperti dirinya. betul Boss" ujar Ustadz Rozak kepada saya.
Saya jadi teringat Hadist Nabi yang mengatakan bahwa mencari Ilmu itu Wajib bagi Pria dan Wanita.
Meminjam Istilah KH Ishaq latif ; Jadi yang wajib itu menuntut Ilmunya Bukan Menjadi Pintarnya. ne awakmu pinter opo bodoh yo sekarepmu sing penting koe wis Niat Mencari Ilmu.
Dari cerita Uatadz Rozak tentang kebaikan pak Bek kepada murid2nya jika tidak masuk maka ditulis masuk tujuannya agar dia kelak selalu Ingat kebaikan Gurunya walaupun murid tersebut Nakal.
Saya jadi teringat Nasihat Orang Tua saya yaitu Kayu yang Bengkok jangan kau luruskan maka ia akan patah dan jika kau tidak luruskan maka selamanya ia akan bengkok so luruskanlah dengan Doa yang lembut dan Penuh Cinta dan kasih sayang, karena setiap Murid nakal Jika kau keraskan maka ia akan melawan namun biarkan saja dia berekspresi dengan kenakalannya karena kita tidak tahu rahasia masa depannya dari murid nakal tersebut.
Yang bisa Kita lakukan adalah dengan #Vibrasi Doa yang Lembut.
Sayyidina Umar Bin Khotob yang ingin menghunuskan pedangnya ke Rosululloh Akhirnya bertekuk Lutut mendengar bacaan Qur'an dari Adik Kandungnya.
Sebelumnya Juga Pernah didoakan Oleh Rosulallah untuk Nama kedua UMAR yang satu Umar bin Khotob dan yang satunya Amar Bin Hisyam.
Beliau waktu itu berdoa supaya Allah memberikan hidayah-Nya kepada salah satu dari 2 'Umar ('huruf 'ain, mim, ra), yaitu Abu Jahal ini atau 'Umar bin Khattab, yang juga menentang keras kehadiran Islam waktu itu.
Diharapkan, jika salah satu dari 2 orang ini masuk Islam, kedudukan kaum muslim Makkah menjadi lebih kuat. Ternyata, Allah menjatuhkan pilihan pada 'Umar bin Khattab yang akhirnya menjadi khalifah kedua sesudah Abu Bakar.
Kekuatan Doa yang tulus di dalam diri kita untuk orang lain maka akan sampai, #ThePowerOfDoa.Dari cerita Ustadz Rozak dan Doanya Nabi kepada Umar dapat Kita ambil kesimpulan bahwasanya ; Cinta, Kasih sayang yang terpancar dari dalam diri kita akan menggema di alam semesta ini maka akan kembali kepada kita pun dengan penuh cinta, kasih sayang dan Kedamaian.
Semoga Touching Is The Power Ini Bermanfaat
Salam BAHAYA
Ario Rantau
