ADA UDANG DI BALIK BATU AKBAR FAISAL KEPALA BATU - Awalnya, calon korban dipuja-puji untuk membuat benteng pertahanannya mengendor.
Akbar F: "Saya suka dan memahami pikiran-pikiran Anda. Saya mengikuti tweet-tweet Anda dan sampai saat ini sangat menikmati logika-logika yang anda paparkan. Anda salah satu pakar yang saya dengarkan kritik-kritiknya."
Dengan memuja-muji seperti ini, biasanya calon korban akan terlena, lalu menganggap calon pemangsanya sebagai kawan yang tidak perlu diwaspadai, sehingga membuat pertahanan sang korban melemah.
Setelah pertahanan lawan mengendor, Sang Predator biasanya akan melakukan langkah berikutnya: mengajukan pertanyaan jebakan.
Akbar F: "Tapi saya agak kurang sepakat dengan pernyataan Anda yang mengatakan kitab suci
sebagai fiksi. Kitab suci di sini, kitab suci agama apa yang Anda maksud?"
Inilah pertanyaan jebakannya. Dengan halus, Faisal mencoba menggiring Rocky agar menyebut sebuah nama yang lebih spesifik. Hanya bermodal barang bukti "kitab suci" tanpa pernyataan lanjut yang lebih spesifik akan sulit menjerat korban.
Jika kemudian Rocky Gerung terjebak dengan menyebut kitab suci salah satu agama, maka...
JEBRET!!!
Rocky Gerung akan terjerat pasal penistaan agama!
Akbar F kemudian akan mengambil langkah berikutnya, berteriak-teriak di ILC meminta aparat polisi menangkap Rocky Gerung, seperti dulu ketika dia mendesak kepolisian untuk menangkap Jonru.
Untungnya, Rocky Gerung bukanlah anggota komunitas IQ-200 sekolam. Dia bukan seperti Ernesto Valverde yang sehari sebelumnya terlena akibat puja-puji Eusebio Di Fransesco yang mengatakan hampir tidak mungkin mengalahkan Barcelona, tim terhebat di Galaxy Bimasakti. Karena terlena, Valverde lalu membiarkan anak buahnya bermain tanpa motivasi, sehingga kemudian dengan mudahnya Barca dibantai AS Roma di Stadio Olimpico.
Rocky dengan gemilang justru bisa membalikkan keadaan dan membuat Bung Faisal seperti motor Harley Davidson bermesin Honda Vario: garang di tampilan tapi letoy di PowerPoint.
Memang menjijikkan kelakuan anggota dewan seperti ini. Mereka seharusnya membuat undang-undang yang bisa melindungi rakyat dari sikap represif penguasa, lha ini kok malah membuat UU yang memberikan imunitas hukum pada diri mereka sendiri, dan memenjarakan rakyat yang mengritik kinerja mereka.
Disqus Comments