WEB ARIO RANTAU

ARIO RANTAU

Ario Rantau adalah pengusaha sukses dalam hal bisnis dan strategi pemasaran melalui ilmu rahasia sales dan strategi BH miliknya.
How to pay

Silahkan Miliki dan koleksi buku karya saya untuk meningkatkan Bisnis anda

Motivasi

Bagi yang ingin meniru langkah saya,
terus baca Motivasi dari saya melalui media ini

Catatan

Ini hanya cuap-cuap dari saya

JANGAN MEMANDANG RENDAH ORANG LAIN

( Mulut Bau Alkohol Tapi Mengandung Hikmah Bagi Saya Dan Ternyata Berbuah Manisnya Kehidupan )

JANGAN MEMANDANG RENDAH ORANG LAIN -
Terkadang kalau saya lagi makan soto Pak Basyar di bugrujuk dekat Pondok Pesantren Tebuireng Saya jadi teringat dengan seorang Sahabat saya yang dulu ngekos di Latansa deket bugrujuk yang juga tidak jauh dari tempat makan soto Pak Basyar, dulu masih kuliah saya sering nongkrong disitu juga

Sudah beberapa hari ini Saya selalu teringat dengan Sahabat saya tersebut yang bernama Daday dari Jakarta, kuliah di fakultas Dakwah Universitas Hasyim Asy'ari ( UNHASY Tebuireng ).

Kira - kira Pertengahan Tahun 2004 silam selepas Maghrib Saya berkunjung ke Kos Sahabat Saya yang bernama Daday di kosan Latansa, Kosan tersebut dimiliki oleh seorang Janda Cantik dan Anaknya Cantik juga yang banyak ditaksir oleh Anak - anak kos khususnya anak - anak Rantau, namanya Dwi.

Ketika di kos Sahabat saya tersebut sedang sendiri hanya ditemani minuman Silet yang memabukkan ( Silet nama minuman lokal Jombang seperti Arak ). Sahabat saya berbicara kepada saya dengan sebutan Boray, Dikampus saya dipanggil Boray. Semua Mahasiswa Kampus tahu siapa saya, Mahasiswa Gondrong yang nakal dan dekil yang hidupnya setiap hari mengamen dari bis ke bis tujuan Surabaya Jogjakarta.

Ray, sudah makan belum elo..? ucap Sahabat saya, belum Day, saya Jawab dengan lirih karena menahan Lapar, Maklum Anak Rantau, Mahasiswa Rantau Senin makan selasa puasa, Rabu Makan Kamisnya Lapar lagi, Jum'at Sabtu Minggu itulah nama - nama hari... hahahahaha ( just kidding biar ga serius bacanya ).

Sahabat saya pun juga belum makan dan Ia menahan lapar sambil minum sisa2 Silet yang ia letakan di botol Aqua, biasanya kalau ia ga ada duit mau makan ke tukang nasi goreng dengan menjaminkan Jam Tangan yang ia miliki karena jam tangannya masih di tukang nasi goreng samping kos sebelah rumah, ia malu untuk mengutang lagi hanya untuk makan. Saya berucap kepada sahabat Saya tersebut " sudahlah Day, santai aja Kita Niatin Tirakat ga Makan, Santai aja nikmatin hidup yang penting kita minum sisa silet itu agar lapar kita tidak terasa.

Ngobrol ngalor ngidul dengan Sahabat saya dari ngomongin Politik sampe ngomongin teorinya Karl Mark tentang Kelas yaitu Sejarah Manusia adalah sejarah perjuangan kelas ( Maklum Masih Idealis pada saat itu Mahasiswa S1 ).

Ditengah - tengah obrolan Kami berdua tiba - tiba Sahabat saya berkata " Ray elo kalo Balik ke Rumah Jangan Lupa CIUM KAKI IBU LO...!!! Saya terperanjat dalam lubuk hati yang terdalam, dalam keadaan Mabok minuman Silet Jombang dan sepintas terasa bau mulutnya dari minuman yang beralkohol tersebut, Saya Tersentak Sahabat Saya Daday yang tubuhnya dan tangannya dipenuhi tatto tersebut dan jika kuliah pasti memakai Kemeja lengan panjang karena untuk menutupi Tatonya di kedua tangan dan seluruh badan.

Dari situ saya mendapatkan Pelajaran dan Hikmah dari seorang Sahabat Saya walaupun mulutnya berbau minuman yang memabukkan namun bagi saya, ini adalah Perintah Kebaikan agar Saya ketika Pulang ke Jakarta Saya Harus MENCIUM KAKI IBU SAYA.

Saya tidak perduli siapa yang mengatakannya jika ini baik maka Saya akan lakukan, Karena Sahabat Saya tersebut memberikan hikmah kepada saya dan dia juga sering melakukannya ketika pulang ke Rumahnya di Jakarta bahkan ia bukan hanya mencium kaki ibunya tapi juga mencuci kaki ibunya dengan air, ujar Sahabat Saya dalam remang2 kos2an sambil menyeruput minuman silet ditangannya.

Saya jadi teringat dengan peribahasa demikian :

"UNDZUR MA QOLA WA LAA TANDZUR MAN QOLA"

( Lihatlah apa yang dibicarakannya dan jangan kau lihat orang yang berbicaranya )

Bagi Saya jikalau Yang keluar dari pantat ayam telor maka akan saya makan tetapi jika yang keluar itu kotoran ayam maka tidak akan Saya Makan.

Hari berlalu dan waktu berlalu, Setiap Pulang ke Rumah dari Tebuireng Jombang ke Jakarta Saya Selalu Mencium Kaki Ibu Saya sampai lama dan begitupun ketika saya mau ke Tebuireng Jombang Saya selalu menyempatkan Mencium Kaki Ibu saya begitu lama dan setelah itu Saya peluk Ibu saya dengan gontaian air mata saya berkata " Mak Doain Ary Supaya Sukses, Iyah Nak Emak Doain Supaya Kamu sukses ( Sungguh saya jadi menangis tulisan pas alinea ini mengingat perjuangan ibu Saya ). Begitulah seterusnya yang Saya lakukan Kalo Pulang ke Rumah ataupun mau Kembali menuntut Ilmu di Tebuireng Jombang saya selalu Mencium Kaki Ibu Saya.

Sekarang Saya sedang melanjutkan S2 Hukum di Universitas Hasyim Asy'ari sebagai wujud Pengabdian kepada Orang Tua Saya semoga Pahala menuntut Ilmu hanya untuk kedua orang tua saya. Aamiin

Sahabat Saya yang bernama Daday tersebut Saya cari - cari belum ketemu saat ini, Terakhir saya ketemu pada Tahun 2011 di Jombang tatkala Saya bekerjasama dengan The Legend Waterpark Kertosono, Ketika itu ia sudah menikah dengan Gadis Sederhana di Jombang Kota Beriman, sudah 2 Malam ini Saya selalu ketemu didalam mimpi berbicara tentang artinya Persahabatan.

Sungguh Saya sangat bersyukur dengan percakapan pada Tahun yang silam agar Saya Mencium Kaki Ibu Saya, Karena bagaimanapun Saya tidak dapat membalas semua kebaikan dan jerih payah Ibu Kandung Saya. Semoga Hikmah yang terkandung dari tulisan ini hanya saya limpahkan untuk sahabat Saya tersebut.

Semoga tulisan tersebut bermanfaat dan menginspirasi para Pembaca setia.

#ArioRantau
Disqus Comments

NEWSLETTER SIGNUP