Thoriqoh itu jalan maka Berthoriqohlah segera
Maka benar perkataan al-Ghazali: "Ilmu tanpa amal itu gila dan amal tanpa ilmu itu sia-sia.”
Oleh karenanya,
Salah satu cara untuk mengamalkan ilmu kita adalah dengan mengikuti THORIQOT. Sebab ini sebagai bukti peng-aplikasi-an atas ilmu-ilmu yang telah kita miliki, yang mana di dalam thariqat itu senantiasa menekankan kedekatan hubungan antara hamba dengan Tuhannya.
Ulama NU itu di awal pendiriaannya hampir semua berthoriqoh, bahkan Pendiri NU itu Hadrotusy Syaikh Hasyim Asy'ari itu berthoriqoh melalui Syeikh Ahmad Hasbalah, Khalifahnya Syaikh Ahmad Chatib Sambas, Mbah Adlan Aly juga berthoriqoh, Kyai Wahid Hasyim Juga Berthoriqoh, Gus Dur Juga berthoriqoh dan banyak lagi yang lainnya.
Rata Orang2 NU itu Berthoriqoh nama Thoriqohnya, Thoriqoh Qodiriyah Naqsabandiyah.
Coba kita cek pada diri kita sendiri, kita sudah berthoriqoh belum? mendatangi guru mursyid Thoriqoh, kalo kita ngaku NU yah kita harus berthoriqoh apapun nama Thoriqohnya, makanya diorganisasikan melalui JATMAN, hanya Thoriqoh yang dalam perkumpulan JATMAN Yang direkomendasikan oleh NU. Habib Luthfi Pekalongan itu Ketua Thoriqoh Sedunia, beliau orang NU makanya pembawaannya adem banget. JATMAN itu underbownya NU.
Kita ini Pengikut Ulama yang berthoriqoh aja lah daripada ngikut Ulama Liberal dan ulama su' ( Ulama su' menurut Imam Ghazali ).
Rata2 Ulama yang berthoriqoh bawaannya adem dan dilihat itu sejuk banget, beda banget pembawaannya. Coba aja teliti, silakan.
Datengin dah Ulama2 kaya gitu di kota2 setiap provinsi ada mursyidnya. Masa mursyid yang datengin kita, ada juga kita lah yang sowan biar dapet vibrasinya. kenceng banget energinya ulama2 yang berthoriqoh.
Lo mau nakal lo mau tatoan lo mau bekas pemabok lo mau bekas pelacur lo mau jarang sholat, selama kita mau berubah dan mendatangi mursyid Insya Alloh, Alloh akan memberikan jalan yang lurus untuk kita.
Kadang kita mah suka ego dalam diri, mentang2 ustadz, mentang2 kita sudah merasa rajin sholatnya padahal dalam hati kecil merasa sudah sholeh begitu melihat orang yg ga rajin sholat, mentang2 sudah jadi kyai, mentang2 jadi Gus dapet warisan pesantren, malah jauh dari berthoriqoh tapi malah seneng baca buku Karl Mark sampe hapal itu Das Kapital, malah lupa praktekin ilmu Thoriqoh yang sudah ada, ehmmm.
Ulama2 Besar aja pada berthoriqoh, ye masa kite kaga mau ikut juga berthoriqoh.Thoriqoh itu jalan menuju Alloh, kan itu tujuan kita menuju Alloh, bukan menuju hamparan sejadah saja.
Katanya kita NU, katanya kita Banser, katanya Kita Anshor, yuk kita berthoriqoh untuk Peradaban Dunia.
Bahkan waktu perkumpulan Ulama Dunia yang bertempat di Pekalongan menginstruksikan bahwasanya Orang NU wajib Berthoriqoh, Thoriqoh yang dalam satu wadah JATMAN ( Jam’iyah Ahlu Thoriqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah ).
Bersyukurlah kita yang sudah mendapatkannya maka setiap jalan selalu di-ridhoi-nya. Qobul sudah....
Tasawuf dengan berthoriqoh itu berbeda, dari tulisan dan pengucapannya saja sudah beda.
Orang yang bertasawuf tapi tidak bertarekat, itu nol. Orang bertoriqoh, tapi tak bertasawuf, juga nol
Udeh gitu aja dari saya, semoga bermanfaat hanya sekedar ide pikiran lewat aja yah udah ane tulis, daripada ga ditulis kan jadi ane aja yg tau. Iseng2 berhadiah, hadiahnya Pahala... Aamiin.
Ditulis oleh
#ArioRantau #BohariBrothers #SufiJalanan
Kota Wisata Cibubur Jam 03.03 WIB, Dini Hari.
-----------------------------------------------------------------------
#TasawufTanpaThoriqohAdalahNol
#SemuanyaAkanDipertemukanBagiYangIstiqomah
#IstiqomahLebihUtamaDaripadaSeribuKaromah
#SiapapunKitaMakaBerthoriqohlah
#ThoriqohItuPentingJalanMenujuKepadaNYA
#BerprosesDenganThoriqohAdalahJalanCahaya
Disqus Comments