Hari Kamis tanggal 12 April 2018 saya berada di DPP Partai Berkarya bertemu dengan salah satu sahabat saya bernama Tri Joko Susilo yang sekarang dipercaya oleh Mas Tommy Soeharto menjadi Ketua Umum Perisai Berkarya.
Percakapan di meja Kantin sambil ngopi dengan mas Tri Joko Susilo mengarah pada percakapan yang sungguh memotivasi saya dan saya hanya mendengar dan sesekali bertanya karena saking penasarannya ttg cerita keberanian Mas TRI ( saya memanggilnya ). beliau sangat berani memasuki area kongres Internasional UNCAC yang diadakan di Hotel Westin Nusa Dua, Bali. kongres tersebut sangat steril bahkan FBI dimana mana yang bukan tamu undangan tidak boleh masuk ke area kongress, penjagaan begitu ketat.
Dengan keberanian yang luar biasa mas Tri dan Sahabatnya sudah siap dipenjara bahkan dalam otak mereka sudah siap mati. pantang mundur ke belakang untuk sebuah kebenaran. yaitu mencabut ucapan PBB yang menuduh Mantan Presiden Pak Soeharto sebagai koruptor sedunia. Link beritanya:
https://nasional.tempo.co/read/116567/pendukung-soeharto-unjuk-rasa-di-uncac
Strategi mereka atur dengan apik dan berani yaitu dengan menggunakan baju batik dan mobil yang mereka sewa, begitu sampai di loby hotel westin dan lolos dari penjagaan Petugas maka mas Tri masuk ke Ruang Kongres Internasional UNCAC dan menyanyikan lagu Perjuangan ditengah2 peserta kongress lantas wartawan berlarian menuju peserta tak diundang yg masuk kongress hanya ingin menyuarakan aspirasinya yaitu tuntutan agar PBB dan Bank Dunia mencabut tuduhan kepada mantan Presiden Soeharto sebagai kepala negara ter korup di dunia. “Pencabutan harus disampaikan secara resmi dalam forum UNCAC.
FBI dan Kepolisian merasa kecolongan terhadap tamu tak diundang tersebut lantas Mas Tri dikepung oleh pasukan FBI dan Pihak kepolisian. dengan Pistol yang sudah ditodongkan ke kepala mas Tri yang sudah siap dengan segala resikonya disuruh menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan badan gemetar. lalu mereka dibawa ke Kantor Polda Bali.
Mas Tri melakukan aksi beserta 7 sahabatnya atas inisitaif sendiri dan tidak ada perintah dari siapapun karena mereka hanya ingin membela Mantan Presiden Soeharto yang sudah memberikan sumbangsih untuk negara diantara hiruk pikuk kekuasaan yang reformasi yang kebablasan ini. Bangsa Yang Besar Adalah Bangsa Yang Menghargai Pemimpinnya.
setelah dari Polda lalu mereka dipulangkan ke Jakarta oleh pihak kepolisian dengan Tiket Garuda Eksekutif Bisnis.
setelah beberapa lama sampailah berita tersebut ke Pihak Cendana bahwa ada anak muda yang dengan gagah berani membela mantan Presiden Soeharto yang telah dituduh oleh PBB dan Bank Dunia, atas pemberitaan tersebut Maka Mas Tommy Soeharto mencari tahu siapa orang tersebut dan memintanya kepada asistennya untuk orang yang bernama Tri Joko Susilo Tersebut agar datang menemuinya sebagai apresiasi atas keberaniannya membela kebenaran.
Akhirnya, sampailah mas Tri dihadapan Mas Tommy Soeharto sebagai apresiasi maka Mas Tommy Soeharto memberikan Cek Senilai 300 Juta Rupiah kepada mas Tri, tapi alangkah luar biasanya mas Tri Cek senilai 300 juta Rupiah beliau tidak Terima karena mas Tri berjuang Ikhlas untuk atas nama Pemuda NKRI yang sudah seharusnya membela bangsa dan negara atas tuduhan PBB dan Bank Dunia terhadap Mantan Presiden Soeharto yang tidak baik.
dengan cek 300 juta tersebut lalu mas Tri berkata kepada Mas Tommy Soeharto ; Lebih baik uang tersebut diberikan untuk pembangunan sekolah di Tanggerang Banten yang mana sekolahan tersebut sudah mau ambruk. sekolahan tersebut sekarang sudah menjadi baik atas bantuan Mas Tommy Soeharto dan Melalui Wasilah Mas Tri Joko Susilo.
Luar Biasa Mas Tri ini, gumam dalam hati saya begitu takjub, beliau sungguh2 dan benar2 Ikhlas dalam bekerja sebagai asas manfaat untuk orang lain.
sekarang, mas Tri Joko dipercaya oleh mas Tommy Soeharto di beberapa Perusahaannya sebagai Komisaris dan juga Direktur di Beberapa Perusahaan milik mas Tommy Soeharto.
Dari cerita diatas dapatlah kita memetik pelajaran berharga bahwa setiap pekerjaan dan perjuangan yang didasarkan pada keikhlasan maka semuanya akan berbuah keberhasilan
Keberanian tanpa tindakan nyata adalah sia-sia dan perjuangan yang tidak didasarkan pada keikhlasan di dalam hati adalah perjuangan semu. mas Tri yang menceritakan keberanian, Perjuangan dan Keikhlasan dirinya dalam membela mantan Presiden Kita yaitu Jendral Besar Bapak HM. SOEHARTO.
Semoga tulisan yang saya tulis ini dapat bermanfaat dan memotivasi hidup kita dalam melakukan pekerjaan apapun dan dimanapun, apapun profesi kita.
Teruslah Berkarya demi Bangsa dan Negara.